Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Zonaintiem.my.id, Jepara: Misteri Gunung Tumpeng Pantai Ngelak, Legenda Syukuran Kemenangan Ki Honggo Pati

Senin, 21 April 2025 | April 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-22T06:46:27Z

 


JEPARA, ZONAINTIEM.MY.ID – Jika Anda berkunjung ke Pantai Ngelak di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Jepara, mata Anda pasti akan tertuju pada sebuah gundukan tanah yang berada tepat di pinggir jalan. Oleh warga setempat, gundukan unik ini dikenal dengan nama Gunung Tumpeng. Ternyata, di balik bentuknya yang menyerupai tumpeng raksasa, tersimpan sebuah cerita legenda yang menarik untuk diungkap.

Kisah ini berawal dari zaman dahulu, di sebuah desa bernama Sentono yang terletak di wilayah Mlonggo. Di desa tersebut, hiduplah seorang ulama yang dihormati bernama Mbah Agung Alim. Suatu ketika, Mbah Agung Alim bertemu dengan seorang tokoh penting bernama Ki Honggo Pati atau Ki Halonggo Pati. Ki Honggo Pati adalah seorang ksatria atau prajurit gagah berani dari kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Pertemuan keduanya terjadi setelah Ki Honggo Pati berhasil memimpin masyarakat Jepara mengalahkan pasukan kompeni Belanda yang bercokol di wilayah tersebut. Sebagai wujud syukur atas kemenangan gemilang ini, Ki Honggo Pati meminta kepada Mbah Agung Alim untuk dibuatkan sebuah tumpeng yang sangat besar. Tumpeng ini akan digunakan dalam acara syukuran bersama seluruh warga.

Mbah Agung Alim dengan segera memerintahkan para santrinya untuk mempersiapkan tumpeng dan berbagai macam makanan tradisional atau jajan pasar. Dengan gotong royong dan dalam waktu semalam, persiapan tumpeng syukuran pun hampir rampung.

Namun, ada satu hal yang masih kurang dalam tumpeng megah tersebut, yaitu lauk ikan. Mbah Agung Alim kemudian mengutus salah seorang santrinya untuk pergi ke laut dan membeli ikan segar dari para nelayan. Namun, seharian penuh santri tersebut mencari ikan di sepanjang pantai, hingga merasa haus dan "ngelak". Konon, peristiwa inilah yang kemudian melahirkan nama pantai tersebut menjadi Pantai Ngelak, yang kini dikenal sebagai salah satu spot memancing di Jepara.

Menjelang petang, santri utusan Mbah Agung Alim akhirnya bertemu dengan seorang pemancing yang membawa kepis (wadah ikan tradisional). Namun, ketika santri tersebut hendak membeli ikan, pemancing itu berbohong dan mengatakan bahwa ia tidak mendapatkan ikan sama sekali. Padahal, di dalam kepisnya penuh dengan hasil tangkapan.

Dengan tangan hampa, santri itu kembali menghadap Mbah Agung Alim dan menyampaikan kabar buruk tersebut. Mbah Agung Alim pun menjadi marah. Tiba-tiba, datanglah angin bertiup kencang, menerbangkan dan mengacak-acak semua peralatan dapur yang digunakan untuk memasak kebutuhan tumpeng syukuran.

Ajaibnya, peralatan dapur tersebut tersebar di berbagai lokasi yang kini dikenal dengan nama Desa Jambu. Dandang (alat penanak nasi besar) jatuh di daerah yang sekarang bernama Jambu Sedandang. Kekep (tutup anyaman bambu) terlempar ke daerah yang kini disebut Jambu Sekekep. Piring mendarat di daerah yang kini menjadi Jambu Ujung Piring. Lamping (piring ceper besar) jatuh di daerah yang sekarang bernama Jambu Kedung Lamping, dan paso (wadah air besar dari tanah liat) terlempar ke daerah yang kini dikenal sebagai Jambu Kedung Paso.

Yang lebih mencengangkan, nasi tumpeng yang sangat besar itu pun berubah menjadi sebuah gunung yang kini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Gunung Tumpeng. Sementara itu, tempat di mana Ki Honggo Pati mengadakan acara syukuran kemenangan melawan kompeni, di kemudian hari dikenal dengan nama Desa Sekuro.

Kisah legenda Gunung Tumpeng dan Pantai Ngelak ini menjadi bagian dari kekayaan budaya lisan Jepara. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ngelak, jangan hanya sekadar melewati Gunung Tumpeng. Ingatlah kisah di baliknya, sebuah pengingat akan perjuangan, syukur, dan kekuatan magis yang melekat pada tanah Jepara.

×
Berita Terbaru Update