Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Bangsri Geruduk Balai Desa, Tuntut Transparansi Anggaran dan Copot Petinggi

Selasa, 27 Mei 2025 | Mei 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-28T06:47:55Z
Zonaintiem.my.id. Jepara, 28 Mei 2025 – Puluhan warga Desa Bangsri yang tergabung dalam Forum Warga Peduli Bangsri (FWPB) menggelar aksi demonstrasi di depan balai desa pada Rabu pagi. Aksi ini menuntut transparansi pengelolaan keuangan desa, khususnya terkait Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana Penggunaan Dana (RPBB), serta Dana Desa (DD). Massa juga secara tegas menyatakan ketidakpercayaan mereka terhadap kinerja Petinggi Sunaryo dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bangsri, serta mendesak agar Petinggi dicopot dari jabatannya.

Aksi yang berlangsung di bawah pengawalan ketat aparat Koramil dan Polsek Bangsri ini sempat diwarnai insiden kecil antara putra Petinggi Sunaryo dan demonstran, namun berhasil diredakan dan demo berjalan aman.

Mediasi dan Tuntutan Warga
Menyikapi aksi massa, pihak Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bangsri segera menggelar mediasi di aula desa. Mediasi dipimpin oleh Camat Bangsri, dan dilanjutkan oleh Kapolsek serta Danramil. Mereka menyambut baik para demonstran dan mengimbau agar dialog berlangsung kondusif.

Perwakilan demonstran sejumlah 10 orang, dipimpin oleh Bambang sebagai koordinator FWPB, menyampaikan keluhan mereka satu per satu. Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Polres Jepara, Bapak Suyono, dan Inspektorat Pemerintahan.

Pihak Inspektorat menyatakan kesiapan mereka untuk memproses laporan warga. "Kami akan proses laporan warga Bangsri, kita periksa dengan agenda di bulan Juni, Juli. Kami respons warga Bangsri sesuai dengan regulasi dan peraturan yang ada," ujar perwakilan Inspektorat.

Kekecewaan dan Tuduhan Arogansi
Mediasi sempat diwarnai perdebatan sengit antara Petinggi Sunaryo dan perwakilan demonstran, namun berhasil ditengahi oleh Forkopimcam, Inspektorat, dan Polres Jepara.

Adit, salah satu Ketua RT, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Petinggi. "Kami tidak ingin ada arogansi, intimidasi. Contoh, kita di grup saya tanya baik-baik malah dikeluarkan dari grup," keluhnya. Adit juga menyoroti kebijakan Petinggi yang dianggap berubah-ubah, "Esok tempe sore dele, itu maksud kami keputusan petinggi berubah-ubah." Ia juga menuntut kajian ulang pengalihan dana BPGPM untuk studi banding.

Senada, Susanto, warga RT 1 RW 12, menyesalkan sikap Petinggi yang dianggap arogan. "Saya menyikapi dan sesalkan arogansi beliau, menutup jalur dari jalan kami ke arah Sumendung. Waktu itu sempat audiensi ke camat masalah itu," ungkap Susanto. Ia bahkan menyebutkan adanya insiden ban kendaraan warga yang dikempesi oleh Petinggi. Selain itu, Susanto juga menuntut adanya bantuan infrastruktur ke wilayahnya yang belum merata.

Tanggapan Petinggi dan Rencana Aksi Lanjutan

Menanggapi tuntutan warga, Petinggi Desa Bangsri, Sunaryo, menyampaikan, "Semua keputusan mengenai apapun hasil keputusan sudah melalui rapat dan diskusi. Jika kami dianggap salah, kami mohon maaf."

Mediasi ditutup pada pukul 13.15 WIB. Namun, hasil mediasi ini belum sepenuhnya memuaskan pihak demonstran. Bambang, Ketua FWPB, menyatakan, "Saya menganggap ini belum puas, belum ada keadilan untuk kami. Kita akan adakan aksi selanjutnya." Hal ini mengindikasikan bahwa tuntutan warga Desa Bangsri terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa akan terus berlanjut.

×
Berita Terbaru Update