Jepara - Suasana malam Ramadan di Jepara mendadak tegang. Kepolisian Resor (Polres) Jepara bergerak cepat mengamankan belasan remaja yang hendak melakukan aksi perang air antar kelompok di sekitar SPBU Bawu Batealit dan perempatan Bergat Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Sabtu (15/3/2025) dini hari.
Menurut Katim Patroli Siraju Ipda Eko Adi Prayitno, aksi remaja ini berhasil digagalkan berkat laporan masyarakat melalui layanan pengaduan Siraju dan Call Center Polri 110. "Kami berhasil mengamankan 13 remaja beserta barang bukti 5 bungkus plastik berisi air yang akan digunakan untuk perang air," ungkap Ipda Eko. Mirisnya, beberapa di antara remaja tersebut masih berstatus pelajar.
Para remaja yang diamankan kemudian dibawa ke Polres Jepara untuk didata, diberikan pembinaan, dan orang tua mereka dipanggil. Mereka juga diminta membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Kami mengimbau kepada seluruh orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama di malam hari selama bulan Ramadan," tegas Ipda Eko. Ia juga mengingatkan agar orang tua mencegah anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan negatif seperti balap liar, tawuran, perang sarung, perang air, dan geng motor.
Selain menggagalkan aksi perang air, Tim Patroli Presisi Siraju juga melakukan razia kos-kosan dan berhasil mengamankan dua pasangan tak resmi di Kecamatan Jepara Kota. Razia ini dilakukan setelah banyaknya laporan masyarakat tentang kos-kosan yang dijadikan tempat mesum selama Ramadan.
"Kami mengamankan dua pasangan bukan suami istri sah yang tidak bisa menunjukkan identitas," jelas Ipda Eko. Kedua pasangan tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Jepara untuk didata dan dibina.
Petugas juga memberikan imbauan kepada pemilik kos-kosan untuk mematuhi peraturan agar tidak ada lagi penyalahgunaan kos-kosan untuk perbuatan asusila.
Tak hanya itu, Tim Patroli Siraju juga menindak sejumlah pemuda yang hendak melakukan balap liar di Jalan Raya Rengging-Ngabul, Kecamatan Pecangaan. Para pemuda tersebut diberikan pembinaan dan imbauan tentang bahaya balap liar, terutama di bulan Ramadan.
"Kami akan meningkatkan pengamanan di sejumlah titik rawan untuk menjaga kondusifitas wilayah selama bulan Ramadan," pungkas Ipda Eko. Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah aktif melaporkan kejadian-kejadian yang meresahkan.